25 Agustus 2010

Terkubur 17 Hari di Bawah Tanah, 33 Pekerja Tambang Cile Selamat

TEMPO Interaktif, Santiago - Sebanyak 33 pekerja tambang Cile yang terperangkap di bawah tanah selama 17 hari ternyata masih hidup. Namun, butuh waktu berbulan-bulan untuk mengeluarkan mereka dari bawah tanah.

Presiden Cile Sebastian Pinera, Ahad (22/8), mengatakan para penambang yang terkubur mengirim pesan melalui bor dengan cara mengikat kertas ke bor yang digunakan regu penyelamat untuk menggali kawasan dekat penampungan di bawah tanah. Para penambang bertahan di penampungan tersebut setelah terjadi longsor di tambang emas dan tembaga tersebut pada 5 Agustus lalu.

»Kami semua yang berjumlah 33 di dalam penampungan dalam kondisi baik,” pesan tersebut ditulis dengan cat merah di kertas oleh para penambang yang terperangkap. Pesan tersebut juga ditunjukkan Pinera ke televisi yang disiarkan nasional. Pinera berjanji akan melakukan evaluasi besar-besaran terhadap regulator pertambangan di negara produsen tembaga nomor satu dunia tersebut.

Regu penyelamat mengirimkan sebuah kamera televisi ke bawah tanah dan beberapa penambang yang terperangkap melihat lensa tersebut. Beberapa di antara penambang itu tidak mengenakan baju karena kepanasan. Para pejabat setempat mengatakan mereka terlihat dalam kondisi yang lebih baik dari yang diperkirakan.

Sekitar 200 orang berkumpul di sebuah taman di ibukota Cile, Santiago, dengan mengibarkan bendera untuk merayakan selamatnya 33 penambang tersebut. Para pengemudi mobil membunyikan klakson merayakan itu.

»Butuh waktu berbulan-bulan untuk mengeluarkan mereka,” ujar Pinera. »Itu butuh waktu, tetapi kami akan tetap bekerja demi mendapatkan akhir yang membahagiakan.”

Para penambang berada 700 meter di bawah tanah. Mereka berada di sebuah penampungan yang memiliki luas sebesar sebuah ruang apartemen kecil.

Pejabat setempat mengatakan para pekerja tambang memiliki keterbatasan makanan dan dokter menganjurkan untuk mengirim mereka glukosa, air mineral, obat-obatan, dan makanan lainnya. Pejabat kesehatan setempat memperkirakan para pekerja tambang kehilangan berat badan 8 sampai 9 kilogram akibat terperangkap di dalamnya.

Mereka diperkirakan bisa bertahan hidup berkat ventilasi dan tangki air di dalam penampungan. Mereka memakai baterai sebuah truk di dalam tambang untuk mengisi ulang lampu helm yang mereka pakai.

»Tuhan maha besar,” tulis Mario Gomez, 63 tahun, pekerja tambang paling tua, kepada istrinya. Pesan tersebut dibacakan Presiden Pinera.

REUTERS| KODRAT SETIAWAN

0 komentar:

Posting Komentar